Senin, 09 Juli 2012

Filled Under:

Rahasia di Balik Cahaya


Cahaya yang terburai dari dari cahaya putih itu berjumlah tak terbatas. Namun, yang bisa dibedakan oleh mata manusia hanya sekitar 7 saja : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Padahal, sebenarnya cahaya-cahaya itu bergeser secara kontinum. Ada jutaan cahaya antara merah dan jingga. Demikian pula, antara jingga dan kuning, antara kuning dan hijau, antara hijau dan biru, dan antara nila dan ungu.
Pergeseran itu bergantung pada tingkat frekuensinya. Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi energinya. Dan, yang paling tinggi frekuensinya adalah warna putih, yaitu ketika seluruh warna cahaya itu melebur menjadi satu. Cahaya ilahiyah.
Dengan kata lain Allah ingin menjelaskan bahwa makhluk ciptaanNya memiliki jenis dan strata yang bermacam-macam, bergantung frekuensinya, bergantung kualitasnya, bergantung energinya.
Allah membimbing hambaNya siapapun dia kepada cahaya yang memiliki energi paling tinggi, yaitu Cahaya Putih. Caranya Cuma satu : meleburkan seluruh warna cahaya yang ada, menjadi satu warna saja. Inilah cahaya utama yang paling universal.
Cahaya merah adalah cahaya yang paling rendah frekuensinya. Dalam pembahasan tentang karakter aura, ia melambangkan ego yang sangat tingggi : pemarah, pendendam, sulit memaafkan, iri, dengki, sombong, serakah, dan cinta duniawi.
Yang energinya lebih tinggi adalah warna cahaya jingga-kuning. Auranya menggambarkan ego yang sudah mulai menurun kearah karakter social. Ia orang yang pintar bergaul meskipun egonya masih dominan.
Lebih tinggi adalah warna hijau. Inilah cahaya kedermawanan. Seseorang yang memancarkan aura hijau menunjukkan karakter kepedulian pada orang lain. Memiliki rasa empati yang tinggi, berjiwa social. Ego pribadinya semakin rendah, menuju kepada sifat-sifat universal.
Lebih tinggi lagi adalah warna biru. Warna cahaya yang menggambarkan sifat-sifat keilmuan, kejujuran, keadilan dan kontemplasi. Orang yang telah mencapai aura biru biasanya suka melakukan pencarian makna – makna kehidupan sejati.
Warna nila dan ungu memiliki energy lebih tinggi yang menggambarkan ego semakin rendah. Orang-orang dengan aura ungu adalah orang yang mengabadikan hidupnya untuk kemanusiaan. Ego pribadinya rendah, didominasi oleh ego sosialnya.
Dan yang paling tinggi dari semua itu adalah warna putih. Inilah aura yang sangat universal dengan energy tertinggi. Warna putih hanya bisa terjadi jika seluruh cahaya “melebur” menjadi satu. Seluruh karakter cahaya akan menghilang, berganti dengan cahaya putih yang sama sekali berbeda.
Rasulullah mengatakan bahwa “belum islam seseorang sampai dia bisa menundukkan hawa nafsunya”. Menundukkan seluruh sifat keduniawian yang tak terkendali.
Jadi, ketika seseorang telah bisa melebur hawa nafsunya, sebenarnya, dia telah berserah diri kepada Allah. Seluruh sifat-sifat egoistik dan sosialnya berubah menjadi sifat-sifat spiritualitas. Sifat-sifat ketuhanan yang universal. Seluruh auranya telah melebur menjadi satu. Cahaya Putih.
Maka, dalam waktu yang bersamaan, sebenarnya dia telah meleburkan diri bersama-sama dengan makhluk Allah di seluruh penjuru langit dan bumi dalam sebuah alunan tasbih tiada henti. Berjuta-juta malaikat, miliaran makhluk bumi, serta triliunan benda langit di jagad semesta raya yang sedang bertasbih dalam sebuah orchestra yang menggetarkan jiwa.

(disadur dari buku AGUS MUSTOFA : “BERSATU DENGAN ALLAH”)

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - MapYRO
    Harrah's Cherokee Casino 공주 출장마사지 Resort 대전광역 출장마사지 · Hotel & Spa 경상남도 출장샵 · Harrah's Cherokee Casino 밀양 출장안마 Resort · Riverboat Hotels 전주 출장안마 · Ocean Casino Resort · Harrah's Cherokee Casino Resort

    BalasHapus

Copyright @ 2013 Titin Darmadi.