Kadang aku berpikir bahwa hidupku tidak berarti sama sekali. Tidak tenar, tidak populer, dan tidak punya tempat dihati orang-orang disekelilingku. Sering aku berpikir untuk meninggalkan segalanya. Mengahiri hidupku karena kehadiranku tak ubahnya hanyalah sebuah remah kecil tak berarti. tak berbentuk. dan lebih baik tak dilahirkan di dunia.
Bernapas menjadi sangat berat. Melihat dunia begitu sempit. Aku merasa semua orang dimana-mana mencemoohku. menganggapku jalang. Menganggapku sampah yang yang harus dibuang jauh. Begitu ingin aku mengubur semua tentang diriku dalam-dalam kepelukan bumi.
Waktu bergulir. aku mulai merasakan hawa sejuk bumi. Keindahan alam yang ada disekelilingku. wangi bunga. Suara nyanyian alam. Gesekan daun dan dahan pepohonan.
Mereka begitu hebat menyajikan sebuah orkestra yang indah meski orang-orang yang lalu lalang tak perduli. atau mungkin karena mereka tak mendengar keindahannya? Hingga akhirnya aku berkonspirasi dengan alam karena mereka sama denganku. Tak punya arti di hati orang-orang.
Waktu bergulir. Dan semuanya berlalu satu demi satu. Berganti.
Aku mulai mencari orang-orang yang juga merasa "sendiri". Aku yakin pasti ada karena aku menemukan alam ternyata juga terbuang ditengah keramaian. Pasti. Pasti Ada manusia lain yang juga kesepian. Aku yakin. Dan aku harus mencari mereka Bagaimanapun caranya. Keinginanku sederhana. Aku ingin menyatu dengan mereka agar bisa membuat konspirasi yang lebih besar. Sapa tau bisa menghancurkan dunia ( :-) ) Lucu skali !!!
HHHHHHeeemmm dan ternyata benar ! Ternyata memang banyak orang yang merasakan kesia-siaan. di mana-mana. Bedanya, mereka "hancur" karena persoalan asmara. dan Akupun menjadi dekat dengan mereka karena aku mampu membuat mereka terbuka padaku. Mudah Membuat mereka membuka diri dan bercerita padaku. Menjadikan diriku sebagai pembuangan dari tiap keluh kesah mereka. Begitupun dengan diriku. Aku menjadikan mereka pelabuhan dari pemberontakanku.
Kedekatan. Itulah yang terjadi. Mereka menjadi "bergantung" padaku. karena mereka menanganggap aku mampu membuat mereka nyaman dalam kegalauan yang mereka alami.
Aku mulai berpikir untuk membuat mereka tersenyum ketika rasa sakit mendera. Meski terkadang akupun tak mampu mewujudkan semua kata-kata dan nasehatku pada mereka dalam kehidupan nyata. Akupun sulit mendamaikan hatiku dengan tiap kenyataan yang pernah ada.
Hidup yang berkhianat denganku.
Tapi, memang begitu tenang tatkala kita mampu menjadi jalan keluar bagi tiap masalah yang dihadapi orang lain. Membuat mereka tersenyum kala tersakiti ternyata begitu sulit sekaligus menantang.
Aku merubah niat. dari yang semula menginginkan konspirasi yang lebih besar untuk menghujat kesendirian kini berusaha membuat orang-orang hancur sepertiku bangun dan melihat keindahan dunia. Begitu dilematis dan lucu memang karena di satu sisi, aku bahkan belum mampu membuat diriku menemukan kebahagiaan seperti yang berusaha ku tunjukkan pada mereka. Munafik, bukan ??
Tapi, aku nyaman. Aku bahagia, aku senang ketika mereka tertawa dalam bejatnya hidup.
Dan tak kusadari, aku menemukan bahwa ternyata aku ini berarti. Aku punya ARTI. Kehadiranku bukan remah tak berbentuk. Aku manusia yang bisa diandalkan meski hanya alam kalangan mereka yang "tersakiti".
Mereka membuatku tersadar. bahwa ternyata hidup ini indah berarti tergantung bagaimana kita menghadapinya. memecahkan tiap teka-teki. Mengalahkan tiap tantangan yang ada. Aku sadar bahwa meskipun tak menjadi orang yang dielu-elukan tiap saat oleh banyak orang, kita masih bisa menjadi orang yang nomor satu diantara segelintir orang, yang ternyata membeikan penghargaan yang lebih besar !
Aku bisa ! Aku Mampu! Aku berarti !
dan Aku yakin itu !