Kamis, 28 Juni 2012

Sejarah Munculnya Inru'lamung


Kelurahan Pasir Putih terletak di ujung Selatan Kabupaten Sinjai, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bulukumba yang merupakan satu-satunya Kelurahan di Kecamatan Sinjai Borong dengan jarak tempuh dari  Ibu Kota Kabupaten Sinjai 45 Km dan Ibu Kota Provinsi 197 Km.
Berdasarkan data tahun 2009, jumlah penduduk Kelurahan Pasir Putih adalah 2400 jiwa dengan jumlah penduduk Pria sebesar 1.193 dan wanita 1.207.
Kelurahan Pasir Putih merupakan kelurahan swasembada selain Desa Bijinangka, Batu Belerang dan Desa Barambang.
Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa adalah :
a.          H. Becce Lampe;
b.         Abd. Hakim;
c.          Abd. Rahman;
Kelurahan Pasir Putih yang sejak beralihnya dari pemerintahan desa menjadi kelurahan pada Tahun 2002 dengan persetujuan DPRD Nomor 3 Tahun 2002 telah mengalami dua kali pergantian Lurah, yaitu tahun 2002-2004       dipimpin oleh ST. Darmiah, S.Sos dan Tahun 2004–2011 dipimpin oleh Drs. Andi Ilham Abubakar.
Kelurahan Pasir Putih terdiri atas 3 (tiga) lingkungan, yaitu :
a.          Lingkungan Jennae terdiri dari 5 RT dan 2 RW;
b.         Lingkungan Paroppo terdiri dari 6 RT dan 2 RW; dan
c.          Lingkungan Mannyaha,  yang terdiri dari 4 RT dan 2 RW

1.      Kondisi Geografis
Kelurahan Pasir Putih merupakan daerah perbukitan dan kawasan bebas banjir, dengan ketinggian dari permukaan laut + 800 M. Suhu udara rata-rata 18 sampai 27 oC. Adapun batas-batasnya adalah :
a.         Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bonto Sinala, Kec. Sinjai Borong;
b.         Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba;
c.         Sebelah  Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba;
d.         Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kassi Buleng, Kec. Sinjai Borong.

Sebelum terbentuk atau berubah nama menjadi kelurahan, Kelurahan Pasir Putih masih berbentuk sebuah Desa yaitu Desa Pasir Putih, merupakan nama yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah Swatantera Tingkat II (Daswati II) Sinjai yaitu Bapak Mayor Purnawirawan Abdul Latif, dengan Surat Keputusan Nomor 5 Tahun 1961 dalam pembentukan Gaya Baru dalam Propinsi Daswati I Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Pasir Putih berasal dari kata Kassi Buleng (Pasir=Kassi, Putih=Buleng), yang dulunya adalah satu wilayah desa yakni Desa Pasir Putih. Namun, setelah terjadi pemekaran wilayah tahun 2002, berdasarkan Perda tahun 2002 tentang pemekaran Desa Pasir Putih, Desa Pasir Putih terbagi menjadi dua, satu wilayah menjadi Desa Kassi Buleng, satunya lagi tetap bernama Desa Pasir Putih. Kassi Buleng sendiri merupakan nama yang diambil dari sebuah sumur desa yang disebut-sebut masyarakat memiliki kassi mapute (pasir berwarna putih) di dasarnya. Sumur tua tersebut terletak di Dusun Rakkoe. sumur tersebut berfungsi sebagai sumber mata air dari pengairan Apareng yang merupakan sumber penghasilan penduduk setempat.
Berkaitan dengan nama Inru’lamung sendiri, diceritakan bahwa dahulu ada seorang anggota kerajaan Gowa bernama Botolempangang yang ditugaskan untuk membuat batas wilayah. Beliau juga datang ke wilayah Pasir Putih kini untuk melaksanakan tugasnya itu. Ia membawa batu penanda batas yang disebut batu manrusue yang diletakkan di tiap titik batas wilayah. Sesampainya di Kindang, barulah beliau menyadari bahwa salah satu prajuritnya tidak ada. Maka kembalilah ia ke wilayah sebelumnya dan menemukan prajurit itu di dalam sumur dan telah menjadi mayat. Kelak sumur itu di percaya menenggelamkan pohon Enau (Inru’, dalam bahasa Bugis) kedasarnya. Inilah dasar pemberian nama Inru’lamung. Satu pendapat lain menyebutkan bahwa yang tenggelam sebenarnya adalah mayat prajurit Botolempangang yang terbunuh.
Sejak saat itu, Inru'lamung digunakan sebagai nama desa untuk mengenang prajurit Botolempangan yang tak pernah ditemukan.
( Sumber : Data Kelurahan Pasir Putih Tahun 2010, Berbagai Narasumber)

SEJARAH SINGKAT KELURAHAN PASIR PUTIH, KECAMATAN SINJAI BORONG


A.   Asal Usul Kelurahan Pasir Putih.

Bahwa setiap nama tentu mempunyai asal usul tentang terciptanya nama itu, sama halnya dengan Kelurahan Pasir Putih.
Sebagaimana telah diketahui bahwa menurut Etimologinya, kata Pasir Putih dalam bahasa Bugis berarti “Kassi Buleng” (Pasir = Kassi) dan (Putih = Buleng). Kalau diperhatikan kata Pasir Putih ini maka kita lihat adanya dua suku kata yang dipadukan.
Kata Pasir Putih adalah terdiri dari kata Benda dan kata Sifat, dalam hal ini timbullah suatu pertanyaan Apakah sebabnya sehingga Kelurahan dinamakan Pasir  Putih?
Sebelum terbentuk atau berubah nama menjadi kelurahan, Kelurahan Pasir Putih masih berbentuk sebuah Desa yaitu Desa Pasir Putih dan Nama Desa Pasir Putih ini adalah suatu nama yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah Swatantera Tingkat II (Daswati II) Sinjai yaitu Bapak Mayor Purnawirawan Abdul Latif, dengan Surat Keputusan Nomor 5 Tahun 1961 dalam pembentukan Gaya Baru dalam Propinsi Daswati I Sulawesi Selatan dan Tenggara . Kata Pasir Putih diambil dari nama suatu Sumur yang terletak ditengah-tengah Kelurahan ini. Nama sumur itu adalah sebutan bahasa Bugis yakni : ”  KASSI BULENG”.  Asal usul Kassi Buleng yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi Pasir Putih.
Menurut sumber yang diperoleh dari beberapa Tokoh masyarakat bahwa Sumur tersebut pada zaman dahulu setiap tahunnya airnya meluap yang mengandung Pasir yang berwarna Putih, begitu pula bahwa sumur tersebut berfungsi sebagai sumber mata air dari pengairan Apareng yang merupakan sumber penghasilan penduduk setempat, itulah sebabnya sehingga daerah ini diberi nama Desa Pasir Putih sebagai Peringatan.

B.    Struktur Pemerintahan.

Kelurahan Pasir Putih sebelum terbentuk, pada sekitar abad ke- 14, diperintah oleh seorang Arung yaitu Arung Bonto yang bernama Puang TOPA yang memiliki gelar ” GAU  MAGATTANG, ADA MALEMPU” yang berarti :
G A U                : TINGKAH LAKU
MAGATTANG     : JUJUR
A D A                : KATA
MALEMMPU       : BENAR

Jadi berarti ”Pemerintah Yang Berlaku Jujur Dan Berkata Benar Dalam Menjalankan Tugas-Tugas Pemerintahannya”. Hal tersebut diatas sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pejabat Pemerintahan saat ini. 
Arung Bonto memerintah 13 (tiga belas) adat diantaranya yaitu :
  1. Ade Jenna yang bernama UTTENG,
  2. Ade Batu yang bernama ATTE.

Kedua Ade ini bersaudara, tetapi dalam hal ini tidak berarti bahwa Sistim Pemerintahan pada waktu itu di kedua tempat tersebut diatas bukanlah secara keturunan sebagaimana sitim Pemerintahan yang berlaku pada masa itu.
Struktur Pemerintahan Kelurahan Pasir Putih telah mengalami perubahan atau periode sebanyak tiga kali.

PERIODE I
Pada periode ini diperintah oleh seorang Aru yang bernama Puang Topa yang berkedudukan di Bonto, Sekarang Ibu Kota Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong.
Selanjutnya yang memerintah pada periode ini, masing-masing :
  1. Ketua Ade Jenna bernama UTTENG.
  2. Ketua Ade Batu bernama ITTE.
Atte adalah salah satu Ketua Ade yang memberi nama Kelurahan ini dengan nama Kasssi Buleng.

PERIODE II
Pada periode kedua ini masih tetap menggunakan nama Aru Bonto yang diperintah oleh Aru Bonto yang Kedua, bernama SIMBA DG PAJALAH setelah Aru Bonto yang keduai ini meninggal dunia, maka sebagai penggantinya ialah SOENG DG PATAPPA.
Berhubung karena masuknya Pemerintah Belanda, maka Ade Bontoe yang Kedua, terbagi atas dua Ade yaitu Kampung Jennae dan Kampung Batu (masing-masing diperintah seorang Ade)

PERIODE III
Pada periode ketiga ini Pememrintah Belanda telah lenyap, sebagai akibat dari pada bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka susunan Pemerintahan sudah berubah dari Aru Kepala Anua menjadi Aru Kepala Distrik, dan Akhirnya kemudian menjadi Kepala Wilayah Kecamatan /Kepala Kecamatan (Camat Sinjai Borong).
Adapun yang memerintah Distrik pada waktu itu adalah sbb :
  1. MADDUKELLENG,
  2. TOMBONG,
  3. JALNGKARA,
  4. A. MUH. SALEH (terakhir selaku Kepala Distrik Manipi, dan Pertama sebagai Kepala Kecamatan Sinjai Barat)
Kelurahan Pasir Putih masih juga biasa disebut dengan BORONG dan INRU LAMUNG. Sebab dikatakan BORONG  karena, dahulu rumah-rumah penduduk dapat dilihat setelah kita sampai di sekitar rumah, karena rimbunnya pohon Kopi di sekitarnnya. Mengenai sebutan INRU LAMUNG berasal dari kata Inru artinya Enau , yakni tanaman yang biasa disadap airnya untuk dijadikan gula merah, dan lamun artinya tenggelam dan tidak muncul lagi.

(Sumber : Data Kantor Lurah Pasir Putih danWWW.Sinjai.go.id)

Dulu...., Di kampus

Tyo, K-Tara, Dora, Kokonyank

K-tara, Kokonyank, Dora, Tyo

Dora, K-tara, Tyo


Rabu, 27 Juni 2012

TOKOH-TOKOH BERBICARA




MARCUS AURELIUS
Jangan menganggap sesuatu yang sulit itu adalah mustahil bagi manusia. Bila anda menganggapnya mungkin, maka anda bisa mencapainya

SAMUEL  JHONSON
Hampir tak ada hal yang tidak mungkin bagi kita, asal kita rajin, tekun, dan memiliki keterampilan

BERTON BELEY
Cari sungai yang kata orang tak bisa diarungi, cari gunung yang tak dapat ditembusi, kita taklukkan apa yang tidak mungkin  itu, dan kita lakukan apa yang orang lain belum pernah lakukan

SIGMUND FREUD
Tugas manusia di dunia ini ialah melawan kesengsaraan hidup

GOETHE
Begitu anda percaya akan diri anda sendiri, maka anda akan tahu bagaiman cara hidup seharusnya.

T. BYRAM KARASU M.D
Cinta adalah menghargai perbedaan, keanehan, dan keunikan orang lain, tanpa menuntut mereka menjadi “normal” seperti kita

Jika engkau mencintai seseorang, engkau akan dicintai banyak orang. Tetapi jika engkau mencintai banyak orang, engkau akan mendapat marah dari seseorang

Seks, kecantikan, kesehatan hanyalah pengikat sementara. Sebaliknya, berbuat baik kepada orang lain, melayani keinginan orang lain dan menghargai apa yang dihargai orang lain merupakan potensi yang abadi.

JOHN O’DONOHUE
Dibawah permadani, ada banyak jalinan benang kasar

WIELANDA
Jangan langsung percaya pada segala apa yang anda dengar

DON HEROLD
Jangan pernah membanting pintu, siapa tahu kita harus kembali

ALBERT EINSTEIN
Agama tanpa ilmu, buta ; ilmu tanpa agama, lumpuh

TAN MALAKA (MADILOG)
Menghapal tidak membuat cerdas, tapi menjadikan bodoh, mekanis seperti mesin

MARTIN LUTHER KING Jr.
Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan. Hanya terang yang bisa. Kebencian tidak bisa mengusir kebencian. Hanya cinta yang bias

HENRY FORD
Bila anda berpikir anda bisa, maka anda akan benar.
Bila anda berpikir anda tidak bisa, anda pun benar.
Karena itu, ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa

Dr. NORMAN VINCENT. PEALE
Melupakan segala perkara yang telah lalu dan berikhtiar mencapai hal-hal yang ada di hadapan kita

CLAUDE BRISTOL
Bila kita percaya sungguh-sungguh, maka segala hal adalah mungkin bagi kita asal kita yakin benar akan hal itu

(Dari Berbagai Sumber)

J

PUISI MASA LALU

DIAM SAMPAI DATANG

Seperti  bintang timur
Hatimu …. tidak berdasar
Tak terjangkau jarak
Tak tertebak rasa

Dimana dan kemana
Hati yang terbawa hasrat
Kan menebar rasa
Sedang hatimu tak luluh juga

T’lah mencoba aku menyejukkanmu
Menebar sedikit rasa
Tapi kau tak tahu jua
Hatimu tak tersentuh rasa

Hingga kini
Kupilih diam disini
Sampai datang
Hati yang mengerti rasa
Tentang sedikit cinta….

(Sabtu, 6 Agustus 2005)
Agung Darmadi


..................................................................................................

AKU RINDU


T’lah aku berjalan melewati titian
Mencari hatiku ditiap tititk keringat
Lama aku t’lah berjalan
Aku rindu…

Aku akan berjuang
Takkan sampai disini
Aku takkan diam

Ini jalan kepastian
Mesti mendekap malam dalam kebimbangan
Ditiap detik
Yang memaksa untuk berdentang

T’lah tiga hari aku berjuang
Menahan hati yang teriris rindu
Tapi itu mesti

Titian akan kulewati
Hari kan kutaklukkan
Karena ini mesti…
T’lah tiga hari aku berjuang

(Selasa, 9 agustus 2005)
Agung Darmadi

SIKAP "JELEK" YANG HARUS DIHINDARI


Menurut Dr. Frank S. Caprio, sikap "jelek" yang sering merubungi seseorang  dan harus dihindari adalah : 
a.   Bersikap kasar;
b.   Egois;
c.    Suka mengeluh;
d.   Sombong;
e.    Kikir;
f.    Terlalu agresif;
g.   Keras kepala;
h.   Suka mencela;
i.     Jiwa atau emosinya labil;
j.     Cemburu buta;
k.   Tidak dewasa secara emosional;
l.     Jorok, vulgar, dan kampungan;
m. Cepat marah;
n.   Terlalu sensitive;
o.    Pemalu;
p.   Tidak jujur;
q.   Senang mendebat;
r.    Ceroboh;
s.    Tidak mau menyesuaikan diri;
t.    Kurang menghargai orang lain dan tidak bijaksana;
u.   Mudah tersinggung.
Sebagai seorang manusia yang normal, tentu saja manusia bisa tercemari sifat jelek tersebut diatas. Tapi sebagai makhluk social yang tidak boleh mengesampingkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari,  maka manusia harus menghindari sikap jelek tersebut dan seharusnya :
a.   Mengembangkan rasa humor;
b.   Pujilah orang lain dengan tulus ;
c.    Tunjukkan perhatian anda pada orang lain;
d.   Berpikir secara bijaksana dan berpikir sebelum bicara;
e.    Hindari kritik yang menyebabkan orang terpojok dan sikap argumentative ;
f.    Jangan sok tau !
g.   Jangan membebani orang dengan kesusahan anda !
h.   Jangan terlalu agresif dan egois;
i.     Ramah kepada orang lain;
j.     Bersikap toleran, penuh pengertian dan perhatian pada orang lain;
k.   kontrol watak anda dan berbuatlah untuk orang lain;
l.     Usahakan untuk tetap menarik dan menyenangkan orang lain.
(Sumber : Dr. Frank S. Caprio, 2005. Mengatasi Rasa Sepi, Frustasi dan Rendah Diri, Mega Media Abadi : Jakarta)

Copyright @ 2013 Titin Darmadi.